Bagi Guru yang berstatus PNS yang ingin mengajukan kenaikan pangkat dari golongan III/b ke III/c dan seterusnya, persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru PNS tersebut salah satunya adalah membuat karya ilmiah.
Berikut ini saya ingin memberikan contoh sebuah karya ilmiah yang saya tulis, dimana karya ilmiah ini sudah saya ajukan untuk melengkapi persyaratan kenaikan pangkat saya kemarin.
Karya ilmiah yang saya sajikan berikut ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya sangat berterima kasih jika ada dari pembaca yang mau memberikan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan bagi diri saya secara pribadi, agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
Semoga dapat membantu rekan-rekan seprofesi / pembaca yang kebetulan juga membutuhkan pedoman untuk menulis karya ilmiahnya sendiri.
cover :
__________________
NIP ******************
Berikut ini saya ingin memberikan contoh sebuah karya ilmiah yang saya tulis, dimana karya ilmiah ini sudah saya ajukan untuk melengkapi persyaratan kenaikan pangkat saya kemarin.
Karya ilmiah yang saya sajikan berikut ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya sangat berterima kasih jika ada dari pembaca yang mau memberikan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan bagi diri saya secara pribadi, agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
Semoga dapat membantu rekan-rekan seprofesi / pembaca yang kebetulan juga membutuhkan pedoman untuk menulis karya ilmiahnya sendiri.
cover :
MAKALAH TINJAUAN
ILMIAH
”PEMBERIAN
TUGAS DENGAN SUMBER RUJUKAN DARI BUKU-BUKU DI PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN
MINAT BACA ANAK PADA SISWA KELAS V.B SDN 017 BULUH KASAP T.P 2016 / 2017 ”
Diajukan sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat bagi
guru
Oleh
FITRAYANI, S.H.
NIP ******************
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 017 BULUH KASAP
DUMAI TIMUR
2017
halaman pengesahan :
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah dengan
judul “MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB ANAK UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS KELOMPOK
DALAM MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
LEARNING PADA SISWA KELAS V.B SDN 017 BULUH KASAP T.P 2017 / 2018 “ ini
diajukan sebagai syarat untuk kenaikan pangkat bagi guru yang disusun oleh :
Nama : FITRAYANI,
S.H.
NIP : ******************
Mengetahui,
Ka. SDN 017 Buluh Kasap
NIP ******************
kata pengantar :
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang terus menerus
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tinjaun
ilmiah yang berjudul ”Pemberian Tugas dengan Sumber Rujukan dari Buku-Buku di
Perpustakaan Untuk Meningkatkan Minat Baca Anak pada Siswa Kelas V.B SDN 017
Buluh Kasap T.P 2016 / 2017 ”.
Tinjauan
ilmiah ini menjadi salah satu syarat pengembangan profesi dan produk karya
tulis ilmiah sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.
Helmiyah,
A.Ma.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN 017 Buluh Kasap Dumai.
2.
Hema
Marlina, selaku penanggung jawab perpustakaan SDN 017 Buluh Kasap.
3.
Seluruh
teman sejawat di SDN 017 Buluh Kasap Dumai yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu, atas bimbingan, bantuan dan kerjasamanya yang memudahkan penulis
menyelesaikan penelitian ini.
Penulis
sangat menyadari bahwa tinjauan ilmiah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan perbaikan untuk kesempurnaan tinjauan ilmiah ini.
Penulis berdoa semoga Allah SWT meridhoi langkah-langkah penulis dan senantiasa memberikan ampunan, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita serta berkenan membalas budi baik yang telah diberikan.
Penulis berdoa semoga Allah SWT meridhoi langkah-langkah penulis dan senantiasa memberikan ampunan, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita serta berkenan membalas budi baik yang telah diberikan.
Akhirnya
penulisi berharap kegiatan ini memberikan perubahan dalam pendidikan, khususnya
pada diri Penulis sebagai guru menuju peningkatan profesionalisme dan untuk
rekan-rekan sesama guru semoga penelitian ini dapat memberi masukan dan
bermanfaat sehingga dapat meningkatkan profesionalitas dan kinerja kita.
Dumai,
Februari 2017
Penulis
FITRAYANI,
S.H.
daftar isi :
DAFTAR
ISI
Lembar pengesahan
………………………………………………………………………………………. i
Kata Pengantar
…………………………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi
…………………………………………………………………………………………………… iv
Abstrak
……………………………………………………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah …………………………………………………………………………… 1
B.
Deskripsi
Masalah …………………………………………………………………………………… 2
C.
Tujuan
Penulisan …………………………………………………………………………………….. 2
D.
Manfaat
Penulisan …………………………………………………………………………………… 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Membaca ………………………………………………………………………………. 4
B.
Jenis-jenis
Membaca ………………………………………………………………………………. 6
C.
Manfaat
Membaca ………………………………………………………………………………. 6
D.
Faktor
Penyebab Rendahnya Minat Baca pada Anak ………………………………. 8
E.
Faktor-faktor
Penyebab Anak Malas Mengunjungi Perpustakaan ………………. 10
F.
Cara
meningkatkan Minat Baca pada Anak ………………………………………………. 13
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
A.
Metode
Pemecahan Masalah ……………………………………………………………………. 17
B.
Pelaksanaan
Pemecahan Masalah …………………………………………………………. 20
C.
Pembahasan
Hasil Pemecahan Masalah ………………………………………………. 21
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan …………………………………………………………………………………………. 24
B.
Saran ……………………………………………………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 26
LAMPIRAN
abstrak:
ABSTRAK
Buku adalah jendela dunia. Kamu bisa membuka
jendela itu dengan membaca. Membaca adalah wadah untuk membuka jendela dunia.
Karena dengan membaca dapat membuka dan memperluas wawasan kita. Dalam dunia
pendidikan aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat
ditawar-tawar. Sebagian besar pemerolehan ilmu dilakukan siswa melalui
aktivitas membaca. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
kebiasaan membaca anak dan bagaimana cara meningkatkan minat baca anak kelas
V.B di SDN 017 Buluh Kasap tahun pelajaran 2016 / 2017. Pihak sekolah dalam hal
ini guru-guru harus ikut berperan aktif untuk meningkatkan kembali minat baca
anak. Siswa lebih diarahkan lagi untuk menemukan informasi sendiri, dan guru
bersifat lebih kepada memberikan arahan kepada siswa. Untuk itu penulis mencoba
mengambil langkah dengan memberikan tugas kepada siswa yang mana tugas tersebut
rujukannya adalah buku-buku yang ada di perpustakaan. Dari
sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan pada diri
pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari membaca itu
sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala jika kita
mau untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya. Sebagai solusi atau permasalahan
rendahnya minat baca terutama pada anak ini perlu dilakukan kerja sama antara
pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Buku
adalah jendela dunia. Kamu bisa membuka jendela itu dengan membaca. Membaca
adalah wadah untuk membuka jendela dunia. Karena dengan membaca dapat membuka
dan memperluas wawasan kita. Dalam dunia pendidikan aktivitas dan tugas membaca
merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar. Sebagian besar pemerolehan
ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas membaca. Keberhasilan studi seseorang
akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan membacanya. Bahkan setelah
seseorang siswa menyelesaikan studinya, kemampuan dan kemauan membacanya
tersebut akan sangat mempengaruhi keluasan pandangan tentang berbagai masalah.
Oleh karena itu pengajaran bahasa yang mempunyai tugas membina dan meningkatkan
kemampuan membaca siswa hendaknya menaruh perhatian yang cukup terhadap usaha
peningkatan kemampuan ada kemauan membaca.
Sesuai
dengan perkembangan zaman, dimana semakin meluasnya pemakaian media elektronik
seperti televisi, komputer, internet dalam masyarakat, fungsi bahasa tulisan
semakin hilang. Hal inilah yang membuat para siswa mulai meninggalkan dunia
baca tulisan, mereka lebih betah menerima informasi lewat media elektronika.
Padahal dengan membaca akan membuat sel-sel syaraf mereka lebih aktif
dibandingkan dengan memanfaatkan media elektronik. Kebiasaan ini akan
berpengaruh buruk terhadap minat untuk mendekatkan ke dunia perpustakaan yang
merupakan sumber ilmu.
Yang
lebih parah lagi, keadaan perpustakaanlah yang menjadi alasan, sehingga para
siswa malas mendekati perpustakaan, seperti buku yang tidak lengkap, tidak ada
ruang baca, perpustakaan sempit. Meminjam buku dengan membawanya pulang adalah
salah satu langkah untuk mencari tempat yang nyaman untuk membaca. Membaca
tidak harus dalam perpustakaan , banyak tempat yang bisa dimanfaatkan untuk
membaca.
Berdasarkan
kenyataan ini maka penulis akan memberikan suatu solusi sehingga para siswa
bisa memanfaatkan perpustakaan dan bisa meningkatkan minat membaca. Salah satu
caranya dengan memberikan tugas dengan sumber rujukan dari buku-buku yang ada
di perpustakaan.
B.
Deskripsi Masalah
Adapun permasalahan dalam
makalah ini yang akan dibahas pada Bab berikutnya adalah sebagai berikut :
1.
Apakah
yang dimaksud dengan membaca ?
2.
Apakah
faktor-faktor yang menyebabkan anak malas membaca ?
3.
Apakah
faktor-faktor yang menyebabkan anak malas mengunjungi perpustakaan?
4.
Bagaimana
cara meningkatkan minat baca pada anak ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kebiasaan membaca anak dan
bagaimana cara meningkatkan minat baca anak kelas V.B di SDN 017 Buluh Kasap
tahun pelajaran 2016 / 2017.
D.
Manfaat Penulisan
Hasil
penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :
1.
Bagi
siswa
Meningkatkan
rasa keingintahuan siswa serta keaktifan siswa dalam belajar sehingga
membangkitkan semangat untuk mengikuti pembelajaran dan meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran.
2.
Bagi
guru
Meningkatkan
kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan sebagai salah satu alternative
pemecahan permasalahan dalam proses belajar mengajar.
3.
Bagi
Sekolah
Penelitian
ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri 017 Buluh Kasap dalam meningkatkan minat baca anak, dan
penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam
memperbaiki sistem perpustakaan.
4.
Bagi
Peneliti
Hasil
penelitian dapat menjadi rujukan dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini
dengan luang lingkup yang lebih luas
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Membaca
1.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )
Membaca
adalah melihat dan paham isinya, bisa dengan melisankan atau dalam hati saja.
2.
Menurut
Mr. Tampubolon, ( 1987 ) halaman 6
Bahasa
tulisan adalah suatu ide-ide / pemikiran, sehingga dalam pemahaman dialek
sebuah tulisan dengan metode membaca sebagai sebuah proses penalaran.
3.
Menurut
Mr. Juel dalam buku Mr. Sandjaja ( 2005 )
Membaca
merupakan sebuah proses untuk dapat mengenal kata-kata dan memadukan menjadi
arti kata dan menjadi kalimat dan struktur baca.
4.
Menurut
Mr. Finochiaro ( 1973 ) halaman 119
Membaca
yaitu memahami sebuah arti dan maknanya yang terkandung pada bahasa yang
tertulis.
5.
Menurut
Mr. Lado ( 1976 )
Membaca
yaitu memahami dari beberapa pola atau tata bahasa dari gambaran yang tertulis.
6.
Menurut Keraf Mr. Gorys
Membaca
merupakan suatu proses yang mengandung komponen fisik dan mental. Sepanjang
jalur tersebut dapat diterjemahkan juga sebagai metodologi memberikan
pentingnya gambar visual.
7.
Menurut
Mr. Hodgson ( 1960 )
Membaca
yaitu sebuah proses yang dilakukan oleh para pembaca untuk mendapatkan sebuah
pesan yang akan disampaikan dari penulis dengan perantara media kata-kata
ataupun bahasa tulisan.
8.
Menurut
Mr. Fredick Mc Donald ( 1996 )
Membaca
merupakan rangkaian respon-respon yang lengkap, yang mencakup respon sikap,
kognitif, dan manipulatif.
9.
Menurut
Bonomo ( 1973 )
Membaca
merupakan suatu cara untuk memahami sebuah arti dan maknanya yang ada dalam
bahasa tertulis.
10. Menurut Kolker
Membaca
adalah proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan menggunakan bahas
tulis.
11. Menurut Mr. Smith dalam buku Mr.
Ginting ( 2005 )
Membaca
merupakan proses yang membangun sebuah pemahaman sari bacaan ( teks ) yang
tertulis.
12. Menurut Mr. Juel dan Mr. Sandjaja (
2005 )
Membaca
bahwa metodologi untuk menjadi lebih berkenalan dengan beberapa kata-kata dan
mengkoordinasikan ke pentingnya kata-kata menjadi kalimat dan struktur
meneliti. Dengan cara ini, dibangun dari meneliti dapat membuat esensi dari
bagian.
B.
Jenis-jenis
Membaca
1.
Membaca
Nyaring
Dalam proses membaca nyaring sering
dipakai oleh seseorang untuk menyampaikan suatu gagasan terhadap orang lain
dengan cara membaca teks. Membaca nyaring adalah sebuah kegiatan membaca yang
dilakukan dengan teknis atau cara membaca keras-keras di depan umum.
2.
Membaca
dalam Hati
Membaca dalam hati merupakan sebuah
kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan untuk dapat mengerti dan juga
memahami maksud serta tujuan dari penulis dalam media tulis.
Membaca dalam hati meliputi dua aspek
yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif.
a.
Membaca ekstensif
adalah tahapan awal dimana pembaca dituntut untuk bias menyurvei atau
menilai dengan membaca secara sekilas maupun membaca dangkal
b.
Membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk
dapat memahami isi dan memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam
penulisan.
C.
Manfaat Membaca
1.
Membaca
dapat menghilangkan rasa kegundahan dan kecemasan
2.
Dengan
sering melakukan kegiatan membaca, seseorang dapat mengembangkan kefasihan dan
keluwesan dalam bertutur kata
3.
Membaca
dapat membantu menjernihkan cara berpikir dan mengembangkan pikiran
4.
Membaca
meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman seseorang
5.
Dengan
seringnya membaca, kita dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain
6.
Dengan
sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat
dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan
aplikasi di dalam hidup
7.
Keyakinan
seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku keagamaan. Buku itu
adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntuk
seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan
8.
Membaca
membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dan menyelamatkan waktunya agar
tidak sia-sia dengan hal negatif
9.
Dengan
sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai
model kalmia
Membaca
benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak
akan dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah
gangguan pada otak termasuk penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak
seperti membaca buku atau majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku, dan
lain-lain dapat menunda atau mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti,
kegiatan ini merangsang sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh. Dengan Membaca sesorang menjadi cerdas dan
berpengaruh pada kepribadian dan kemampuan nya untuk berinteraksi sehingga menjadikan
manusia yang siap menjadi inti dari kemajuan bangsa dan negaranya. Dengan gemar
membaca menjadi gerbang utama kemajuan sebuah negara karena rakyatnya maju dan
cerdas.
D.
Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca
pada Anak
Sebagai
warga negara Indonesia mungkin perlu kita ketahui fakta bahwa di tahun 2013
suatu studi telah mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia tergolong
rendah dan memprihatinkan. Sesuai dengan hasil indeks nasional, indeks minat
baca di tanah air ternyata hanya mencapai 0.01. Coba bandingkan dengan
rata-rata indeks baca negara maju yang berada di antara angka 0.45 hingga
0.62. Di antara negara-negara di kawasan
Asia lainnya pun semangat membaca warga negara Indonesia tergolong minim.
Kenyataan
ini akan semakin memprihatinkan bila terjadi pada anak-anak dan remaja yang
nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Minimnya minat baca akan
berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia dan dengan kualitas diri yang
lebih rendah bila dibandingkan dengan bangsa lain tentu kita tak akan mudah
bersaing pada dunia yang semakin global sebagaimana saat ini.
Sesungguhnya banyak hal
yang menjadi faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca,
yaitu :
1.
Lingkungan
keluarga
Mustahil seorang anak
tumbuh dengan kebiasaan membaca bila kondisi di rumah atau lingkungan keluarga
tak pernah membiasakan budaya membaca bagi anggota keluarga. Inilah sebabnya
sedini mungkin sangat penting untuk membiasakan buah hati kita untuk membaca
agar karakter ini tertanam hingga mereka dewasa kelak. Padahal membaca bisa
menjadi salah satu bentuk rekreasi yang menyenangkan dan bisa membuat kita
menjadi lebih santai.
2.
Lingkungan
masyarakat
Dapat dikatakan bahwa
hingga saat ini lingkungan sekitar masih sering memandang ganjil orang yang
menghabiskan waktu dengan membaca misalnya sambil mengantri, saat berada di
kereta, atau sekedar duduk di taman kota sambil membaca. Tak hanya dipandang
dengan aneh, kadang ada pula yang meremehkan atau mengatakan hal-hal yang
negatif sehingga yang bersangkutan merasa malu. Padahal orang-orang yang
membaca di area publik seperti ini umum ditemui di negara-negara lain.
3.
Perkembangan
teknologi yang kian canggih
Kemajuan pesat teknologi
selain membawa dampak positif dengan memudahkan pekerjaan manusia ternyata juga
bisa membawa dampak negatif bila tak digunakan, diawasi, dan dikendalikan
dengan baik. Pengguna terbesar produk-produk berteknologi tinggi adalah para
pemuda dan sayangnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan
gadget-gadget canggih tersebut daripada membaca.
4.
Di
sekolah siswa kurang dirangsang untuk membaca dalam mencari informasi
Sistem pendidikan yang
diterapkan di sekolah-sekolah ternyata juga mempunyai dampak terhadap minat
baca. Pada umumnya proses belajar mengajar di tanah air menggunakan model
penjelasan dan sangat minim mengarahkan siswa untuk mendapatkan informasi
dengan membaca buku. Inilah sebabnya siswa menjadi pasif dan hanya menerima
saja tanpa berusaha sendiri untuk mencari tahu lebih banyak. Kondisi ini telah
dikoreksi pada kurikulum yang baru tetapi tentu dibutuhkan waktu untuk
mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
5.
Kurang
motivasi
Masih banyak orang yang
menganggap membaca adalah hal yang tak terlalu penting sehingga kurang
mempunyai kesadaran serta motivasi untuk rajin membaca. Intinya harus
ditanamkan dalam diri bahwa membaca adalah salah satu sarana untuk meningkatkan
kualitas diri sehingga tercipta motivasi untuk menggiatkan diri dalam membaca buku.
6.
Sarana
yang minim
Kurangnya minat baca pada
anak bisa juga karena tak ada atau kurangnya sarana untuk kegiatan tersebut. Di
rumah orangtua mungkin kurang menyediakan buku-buku bacaan berkualitas sehingga
anak tak diperkenalkan dengan kegiatan membaca. Sementara itu kondisi
perpustakaan juga kadang masih lemah terutama di daerah-daerah terpencil.
E.
Faktor-Faktor Penyebab Anak Malas
Mengunjungi Perpustakaan
Beberapa hal
yang menyebabkan siswa malas untuk mengunjungi perpustakaan antar lain:
1.
Minat
baca siswa itu sendiri yang rendah.
Dorongan/
motivasi dari dalam diri untuk membaca itu kurang sehingga mereka tidak ingin
pergi ke perpustakaan untuk membaca atau untuk meminjam buku. Disini solusinya
adalah guru dapat merekomendasikan mereka mencari literatur/ referensi buku di
perpustakaan untuk mengerjakan tugas dan kemudian guru juga dapat memanfaatkan
perpustakaan sebagai tempat mengajar. Dengan demikian secara tidak langsung
guru tersebut juga memperkenalkan dan memperlihatkan keadaan perpustakaan
sehingga siswa berkunjung ke perpustakaan. Kemudian dari sisi perpustakaan juga
dapat memberikan peraturan kenaikan siswa adalah dengan meminjam buku minimal
2x dalam satu tahun ajaran, hal ini memang terkesan agak memaksa namun lebih
efektif dari pada banner promosi perpustakaan atau ajakan/ nasehat karena kalau
cuma omongan biasanya masuk “telinga kanan keluar telinga kiri”
2.
Letak
perpustakaan yang terlalu jauh dari kelas membuat mereka malas untuk berkunjung
ke Perpustakaan.
Kita
mengetahui bahwa perpustakaan adalah jantung dari sekolah maka dari itu
lokasinya pun harus strategis, yaitu ditengah-tengah sekolah atau pusat
sekolah. Lokasi saja tidak cukup tetapi ukuran pun harus besar atau luas, hal
ini sangat penting mengingat koleksi perpustakaan tiap tahun semakin bertambah
banyak dan tentunya dengan ruang yang luas ini dapat digunakan untuk
pengembangan perpustakaan selanjutnya. Solusinya jelas, yaitu memindah lokasi
perpustakaan ke lokasi yang mudah diakses oleh siswa, guru dan karyawan.
3.
Fasilitas
diperpustakaan yang sangat terbatas.
Misalnya
untuk jumlah komputer untuk internet yang sangat sedikit kemudian untuk meja
baca dan kursi yang juga sedikit padahal siswa yang berkunjung terkadang sampai
over load. Niat dari siswa untuk berkunjung sudah ada namun karena terbatas
pada fasilitas yang minim dan ruang yang penuh maka mereka lebih memilih keluar
perpustakaan. Untuk menambah jumlah komputer, meja dan kursi baca juga tidak
mungkin karena terbatas pada ruang, ini kaitannya dengan luas perpustakaan
sehingga kita berusaha memanajemen perpustakaan dengan ukuran yang ada dan
tidak begitu luas ini agar tetap optimal. Solusinya pasti dengan penambahan
fasilitas yang lebih banyak dan lengkap untuk mendukung kegiatan perpustakaan.
4.
Koleksi
perpustakaan yang tidak up to date.
Buku-buku
yang sudah tua dan berdebu masih saja menjadi koleksi perpustakaan. Solusinya
adalah kita telah melakukan penyiangan buku, yaitu memilah buku yang tidak
pernah dipinjam untuk disiangi untuk ditaruh gudang. Disisi lain jika ada buku
yang keluar maka kita harus memasukkan buku baru. Kita telah berusaha melakukan
pengadaan buku khususnya buku request siswa namun kadang terhambat, jumlah dana
yang keluar pun lama dan terbatas.
Jika
kekurangan perpustakaan dapat ditutupi dengan baik dan solusi-solusi diatas
dijalankan dengan baik tentunya dengan proses yang bertahap, maka tidak ada
siswa yang malas untuk datang ke perpustakaan, pengunjung perpustakaan menjadi
lebih banyak. Semakin sering berkunjunganya siswa ke perpustakaan berarti menandakan
semakin akan haus bacaan. Disinilah terjadinya dinamika kegiatan perpustakaan
untuk mencerdaskan siswa dan tentu saja akan mencerdaskan kehidupan bangsa.
F.
CARA MENINGKATKAN MINAT BACA PADA
ANAK
Minat baca
siswa tinggi adalah harapan kita para guru semua, karena membaca adalah
jembatan menggapai dunia. Karena sangat pentingnya membaca, sudah semestinya
guru punya target agar siswa-siswa nya punya minat baca tinggi sehingga membaca
menjadi kebiasaan para siswa.
1.
Berikan
tugas membaca dan anda ikut juga didalamnya.
Jika
para guru dan orang tua ingin meningkatkan minat baca anak dan siswa nya maka
kita juga harus ikut membaca juga. Seperti pepatah yang kita sering dengar guru
adalah orang yang digugu dan ditiru, sehingga ketika kita ikut terlibat maka
siswa akan mengikutinya. Hal ini sama seperti yang dituliskan di edutodia
2.
Membacalah
sebagai kesenangan.
Langkah
selanjutnya dengan menjadikan membaca sebagai suatu kesenangan, caranya dengan
memberikan bacaan yang berisi cerita dongeng, cerita novel, informasi,
petunjuk, hubungan dengan orang lain, dan sebagainya. Usahakan menambah bacaan
setiap harinya walaupun hanya setengah halaman.
3.
Bagikan
pengalaman membaca Anda.
Berbagi
pengalaman dengan sesama guru, apa yang pernah mereka alami kemudian membagi
pengalamannya kepada siswa. Katakan kepada mereka apa yang telah Anda baca, apa
yang telah Anda dapatkan atau pelajari dari teks-teks ini, apa yang Anda
rekomendasikan. Sebagai seorang guru, saya dengan sengaja dan teratur memberi
tahu murid-murid saya apa yang sedang saya baca, di mana saya membaca, (“di
kamar mandi!”); Saya membawa buku-buku yang saya baca, saya membaca beberapa
bagian untuk mereka. Bantu mereka melihat apa yang pembaca lakukan. Dan
baru-baru ini saya menemukan sebuah situs Goodreads, yang mana situs ini kita
bisa mendapatkan rekomendasi buku bacaan dan buku-buku menarik yang
direkomendasikan untuk dibaca
4.
Ajak
siswa untuk saling beriteraksi dengan temannya.
Ciptakan
sebuah kelompok baca sangat membantu minat baca siswa. membuat sebuah kelompok baca
kemudian memberikan literatur bacaan kepada mereka dan saling menceritakan apa
yang menarik dari bacaanya kepada temannya.Kebanyakan siswa laki-laki perlu
berinteraksi satu sama lain, Ini sangat meningkatkan pemahaman mereka dan
membuatnya jauh lebih menyenangkan.
5.
Membuat
sebuah piknik membaca.
Aturlah
sebuah kegiatan piknik dekat alam sekitar khusus untuk membaca, persiapkan buku
yang akan dibaca siswa baik oleh guru atau siswa itu sendiri. Dengan kondisi
alam yang berbeda akan membantu siswa untuk meningkatkan minat bacanya. Orang
tua harus ikut memberikan dukungan dalam hal ini mungkin dengan menyiapkan
makanan dan hal lain yang diperlukan.
6.
Lakukan
kunjungan pustaka.
Melakukan
kunjungan keperpustakaan adalah salah satu cara lain meningkatkan minat baca
siswa. Aturlah Kunjungan ke beberapa perpustakaan terdekat, baik itu pustaka
universitas atau toko buku. Kita melakukan ini bukan untuk membeli buku, tetapi
untuk melihat-lihat, atau memegang buku-buku yang tersedia disana. Hal ini
dapat menarik minat siswa karena dengan tersusun banyak nya buku disitu akan
muncul insting “itu buku tentang apa ya?, disana buku apa” itu secara tidak
langsung akan terjadi pada siswa. Biarkan mereka berkeliling dan melihat-lihat.
7.
Kontak
penulis berbicara walau melalui email.
Seperti
halnya menonton filem seandainya bertemu artisnya itu adalah hal yang paling
menyenangkan apalagi sempat berfoto. Begitu juga dengan penulis buku, kalau
anak bisa mendapatkan sebuah balasan email dari penulis dengan begitu timbul
penasaran buku apa saja yang ditulisnya sehigga timbul niat membaca keseluruh
buku penulis tersebut. Kegiatan ini harus didukung oleh admin dan orang tua.
Anak-anak dapat sangat terpengaruh mendengar seorang penulis (jika mungkin,
terutama yang memiliki latar belakang yang sama dengan mereka) berbicara
tentang membaca dan menulis.
8.
Buat
permasalahan yang berhubungan dengan bacaan.
Permasalahan
yang saya maksud bisa berhubungan dengan sejarah, politik, agama ataupun
ekonomi. Contoh “kenapa dahulu timbulnya perbudakan”? berikan mereka tugas itu
untuk membaca kenapa itu terjadi, dari mana dasarnya. Suruh mereka menggali
informasi tentang itu sebanyak-banyak?. Contoh lain “Apa yang menyebabkan
perbedaan kurs mata uang berbeda-beda disetiap negara”. Masih banyak hal yang lain
silahkan di explore sendiri
9.
Pelajari
tentang kebutuhan tertentu untuk siswa tertentu.
Setiap
siswa berbeda pola pikir, berbeda pula pendekatan yang cocok untuk kita
terapkan. Oleh karena itu seorang guru harus tahu berbagai macam metode dan
teknik untuk diterapkan kepada anak yang berbeda. Maka saya sarankan anda
membaca quantum teaching dan quantum learning.
10.
Ajarkan
strategi membaca.
Terakhir,
saya yakin dan percaya bahwa semua guru, punya strategi berbeda dalam membaca,
tapi yang penting harus bertanggung jawab untuk mengajar membaca. Siswa tidak
akan senang membaca jika mereka tidak tahu bagaimana cara melakukannya. Tidak
ada yang suka melakukan sesuatu yang sangat sulit. Kita harus memberi mereka
keterampilan membaca pada saat yang sama kita telah menumbuhkan minat mereka
membaca.
BAB
III
PEMBAHASAN
MASALAH
A.
Metode Pemecahan Masalah
Dari uraian dan kajian literatur
tersebut di atas dapat diidentifikasi bahwa ada beberapa faktor penyebab
rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca. Berikut ini akan penulis rangkum
beberapa faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca pada
anak tersebut dengan langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya, yaitu :
1.
Lingkungan
keluarga
Lingkungan
keluarga merupakan bagian terpenting dalam pembentukan karakter anak. Peran,
perhatian, dan dukungan orang tua dalam hal ini sangat besar pengaruhnya. Untuk
itu diharapkan kepada orang tua agar dapat membiasakan budaya membaca bagi anggota
keluarganya, terutama untuk anak-anak sehingga kebiasaan ini tertanam dalam
diri anak hingga dewasa kelak.
Dukungan
orang tua dalam hal ini bisa berupa menyediakan fasilitas bagi anak untuk
membaca. Bagi keluarga yang mampu tentu tidak akan merasa keberatan untuk
membelikan putra-putrinya berbagai bahan bacaan. Tapi bukan berarti untuk
keluarga yang kurang mampu juga harus membeli berbagai bahan bacaan tersebut.
Mereka bisa memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah yaitu
Perpustakaan Daerah.
2.
Lingkungan
masyarakat
Memang
tak bisa dipungkiri bahwa dalam masyarakat kita masih ada yang memandang bahwa orang
yang menghabiskan waktu dengan membaca misalnya sambil mengantri, saat berada
di kereta, atau sekedar duduk di taman kota sambil membaca adalah sesuatu yang
aneh.
Kita
sebagai bagian dari masyarakat bisa memulai untuk menghilangkan kebiasaan atau
pandangan yang menganggap orang yang gemar membaca itu aneh dan kurang bergaul
dengan masyarakat. Kita mulai dari diri kita sendiri untuk tidak lagi
melontarkan kata-kata yang bernada mengejek kepada orang yang sedang asyik
membaca, sehingga mereka tak lagi malu dengan kebiasaan gemar membacanya.
3.
Perkembangan
teknologi yang kian canggih
Perkembangan teknologi yang semakin
canggih tidak mungkin dapat kita redam. Karena memang kemajuan teknologi
tersebut sangat kita butuhkan dalam kehidupan kita. Tapi tak dapat dipungkiri,
kehadiran teknologi ditengah-tengah kita juga membawa dampak negatif. Sebagai
contoh adalah dengan adanya internet. Sekarang dari mulai anak-anak hingga
orang tua dapat dengan mudah mengakses jaringan internet. Seperti yang kita
ketahui bahwa apa yang dapat dilihat di internet bukan hanya tulisan tetapi hal-hal
visual lainnya yang kadangkala kurang tepat bagi konsumsi anak-anak. Tugas orang tua mengarahkan anak-anak dalam hal pemanfaatan
internet untuk hal-hal positif
dari internet tersebut.
4.
Di
sekolah siswa kurang dirangsang untuk membaca dalam mencari informasi
Penulis
dalam hal ini selaku pendidik sering merasa heran, dimana banyak siswa yang
ketika diberi latihan menjawab soal, dimana jawabannya sebenarnya ada dalam
uraian materi yang ada di dalam buku. Tapi masih ada beberapa siswa yang salah
menjawabnya. Setelah ditelusuri kenapa siswa tersebut bisa tetap salah menjawab
pertanyaan yang sebenarnya jawabannya sudah tersedia, ternyata disebabkan siswa
tersebut malas untuk membaca kembali uraian materi tersebut.
Oleh
karena itu penulis berharap pihak sekolah dalam hal ini guru-guru ikut berperan
aktif untuk meningkatkan kembali minat baca anak. Siswa lebih diarahkan lagi
untuk menemukan informasi sendiri, dan guru bersifat lebih kepada memberikan
arahan kepada siswa.
5.
Kurang
motivasi
Sebagai
guru dan juga sebagai orang tua, tugas kitalah untuk memberikan motivasi agar
anak gemar membaca. Intinya harus ditanamkan dalam diri bahwa membaca adalah
salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas diri sehingga tercipta motivasi
untuk menggiatkan diri dalam membaca buku.
6.
Sarana
yang minim
Untuk masalah
sarana, harus ada kerjasama dengan pemerintah agar lebih diperhatikan lagi
kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan.
Dari
sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan pada diri
pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari membaca itu
sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala jika kita
mau untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya.
Sebagai solusi atau permasalahan
rendahnya minat baca terutama pada anak ini perlu dilakukan kerja sama antara
pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua.
B.
Pelaksanaan Pemecahan Masalah
Seperti
yang telah penulis ungkapkan di atas bahwa pihak sekolah dalam hal ini
guru-guru harus ikut berperan aktif untuk meningkatkan kembali minat baca anak.
Siswa lebih diarahkan lagi untuk menemukan informasi sendiri, dan guru bersifat
lebih kepada memberikan arahan kepada siswa.
Untuk
itu penulis mencoba mengambil langkah dengan memberikan tugas kepada siswa yang
mana tugas tersebut rujukannya adalah buku-buku yang ada di perpustakaan.
Penulis
memberi tugas kepada siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu mencari
unsur-unsur cerita dalam cerita rakyat dan menceritakan kembali cerita rakyat
yang telah dibaca dengan bahasa sendiri. Cerita rakyat yang dimaksud dapat
ditemukan pada buku-buku cerita yang tersedia di perpustakaan.
Dalam
pelaksanaannya ada beberapa kendala yang terjadi, tapi meskipun demikian
penulis tetap berusaha untuk mengatasi kendala tersebut dengan berbagai cara. Kendala-kendala
yang penulis temui yaitu :
1.
Ruangan
perpustakaan sempit
Kondisi
ruangan perpustakaan SDN 017 Buluh Kasap sudah dilengkapi dengan AC, sehingga
pengunjung perpustakaan tidak kepanasan lagi di ruangan tersebut. Tapi
rungannya belum bisa menampung seluruh siswa karena sempit. Jadi tidak
memungkinkan bagi penulis untuk membawa seluruh siswa kelas V.B sekaligus dalam
satu waktu untuk melakukan kunjungan pustaka dan mengerjakan tugas tersebut.
Jadi penulis mengambil kebijakan tugas tersebut dikerjakan dalam jangka waktu
satu minggu. Dan siswa dapat meminjam buku perpustakaan untuk dibawa pulang.
2.
Buku
yang tersedia jumlahnya terbatas
Memang
dalam kenyataannya jumlah buku-buku yang tersedia di perpustakaan SDN 017 Buluh
Kasap sangat terbatas, terutama untuk jenis buku cerita rakyat. Jadi, penulis
mengambil kebijakan agar semua siswa kelas V.B dapat menyelesaikan tugasnya.
Penulis menyampaikan kepada siswa bahwa buku rujukan untuk tugas tersebut ada
tersedia di perpustakaan tapi jumlahnya terbatas. Siapa yang rajin ke
perpustakaan untuk mencari bukunya, pasti bisa meminjam buku tersebut. Dan bagi
yang lambat dan suka menunda-nunda berkemungkinan tidak dapat bagian buku untuk
dipinjam. Dan alternatif terakhir siswa dibenarkan untuk mencari sendiri buku
cerita rakyat bagi yang tidak mendapatkan buku pinjaman dari perpustakaan.
C.
Pembahasan Hasil Pemecahan Masalah
Sebagian besar siswa kelas V.B
melakukan kunjungan ke perpustakaan untuk mendapatkan buku sumber untuk membuat
tugas. Beberapa anak tidak kebagian buku pinjaman dan memutuskan untuk mencari
sendiri buku dengan meminta orang tuanya membeli sendiri buku cerita tersebut,
dan ada pula yang mengusahakan buku tersebut dengan meminjam dari tetangga.
Jumlah pengunjung perpustakaan dan
jumlah buku yang dipinjam meningkat pada saat penulis memberikan tugas tersebut
kepada siswa kelas V.B. Setelah siswa mengumpulkan tugasnya, penulis mengajak
siswa untuk menceritakan pengalamannya ketika melakukan kunjungan pustaka. Dan
juga bagaimana rasanya ketika membaca buku-buku cerita yang mereka pinjam atau
beli tersebut.
Penulis menyampaikan kepada siswa
bahwa sangat banyak manfaat dari kegemaran membaca, yaitu :
1.
Membaca
dapat menghilangkan rasa kegundahan dan kecemasan
2.
Dengan
sering melakukan kegiatan membaca, seseorang dapat mengembangkan kefasihan dan
keluwesan dalam bertutur kata
3.
Membaca
dapat membantu menjernihkan cara berpikir dan mengembangkan pikiran
4.
Membaca
meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman seseorang
5.
Dengan
seringnya membaca, kita dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain
6.
Dengan
sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat
dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan
aplikasi di dalam hidup
7.
Keyakinan
seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku keagamaan. Buku itu
adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntuk
seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan
8.
Membaca
membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dan menyelamatkan waktunya agar
tidak sia-sia dengan hal negatif
9.
Dengan
sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai
model kalmia
Jadi
sangat banyak keuntungan bagi orang yang gemar membaca. Dan penulis
menyampaikan harapan agar siswa tidak lagi malas untuk membaca. Siswa tidak
hanya dituntut untuk membaca ulang materi-materi yang mungkin membuat mereka
jenuh. Mereka mulai diajak membaca dengan membaca buku-buku yang menurut mereka
menarik dan menyenangkan.
Mengenai
kondisi perpustakaan yang belum bisa menampung pengunjung dalam jumlah yang
besar dan jumlah buku yang terbatas, perlu dilakukan kerja sama antara
pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca benar-benar dapat langsung
meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi
(rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk
penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti membaca buku atau
majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku, dan lain-lain dapat menunda atau
mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang
sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh.
Dengan Membaca sesorang menjadi cerdas dan berpengaruh pada kepribadian
dan kemampuan nya untuk berinteraksi sehingga menjadikan manusia yang siap
menjadi inti dari kemajuan bangsa dan negaranya. Dengan gemar membaca menjadi
gerbang utama kemajuan sebuah negara karena rakyatnya maju dan cerdas.
Dari
sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan pada diri
pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari membaca itu
sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala jika kita
mau untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya.
Sebagai solusi atau permasalahan
rendahnya minat baca terutama pada anak ini perlu dilakukan kerja sama antara
pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua.
B.
Saran
Seperti yang
telah disampaikan di atas bahwa untuk meningkatkan minat baca pada anak ini
perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para
pendidik, juga orang tua.
1.
Pemerintah
diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana yang layak dan nyaman untuk
lebih meningkatkan daya tarik masyarakat untuk mau berkunjung ke perpustakaan.
Tidak hanya untuk perpustakaan daerah, tapi juga untuk perpustakaan yang ada di
sekolah-sekolah.
2.
Para
pendidik dalam hal ini guru dan kepala sekolah diharapkan bisa saling bekerja
sama untuk lebih meningkatkan kegemaran membaca bagi siswa.
3.
Orang
tua diharapkan mau untuk ikut serta mengarahkan anaknya untuk gemar membaca.
Dan peran serta orang tua dalam hal ini bisa diwujudkan dengan kesediaan untuk
memberikan sumbangan bahan bacaan berupa buku (dengan catatan buku tersebut
buku yang mendidik dan sesuai dengan tingkat sekolah yang diberi sumbangan) untuk
koleksi perpustakaan sebagai kenang-kenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar